Bisa apa yang ku coretkan. Tiada pengundang tara.
Kalimah seuntai rasa. Bisa apa yang ku coretkan.
Perasaan kalam kian menari di persada kanvas.
Buat bicara si tatap yang otaknya kian terperangkap.
Rencah kehidupan. rencah hidup berkeluarga.
Rencah diri seorang muslimah untuk mukminah. rencah pelakon tambahan di dada dunia tuhan.
Bisa apa yang ku coretkan. Tirai hati terlerai.
Tinta berkaca mengalir. Bisa apa yang ku coretkan.
Mungkin mentari memercikkan pancaran.
Mungkin hujan menumbuhi hutan.
Mungkin bulan menerangi jasad.
Tapi mungkinkah iman ini tersirna dengan sempurna.
Bicara hatiku…
Bisa apa yang ku coretkan. Tiada penghargaan.
Tiada pendustaan. Bisa apa yang ku coretkan.
Dikala noda dunia menyelubungi insan.
Secangkir harapan dikais-kais.
Ditelan uji juga. Diluah uji juga.
Kini akur pada nasib semata.
Dan kapan janji terlerai????
Mestikah aku? (al-ankabut:2-3)
Mengapa tidak seperti yang ku harapkan? (al-Baqarah:216)
Adakah sehebat ini? (al-Baqarah:286)
Berdosakah jika aku menyesali? (ali Imran:139)
Cara mana yang patut aku susuli ? (al-Baqarah:45)
Apakah ada sesuatu disebalik tirai ini? (at-Taubah:111)
Bagai aku tidak berdaya lagi.. (Yusuf:12)
Siapakah yang bisa ku harapkan lagi?? (at-Taubah:129)
Kini….
Permata jernih berderai kembali.
Meratapi nostalgia dosa ku bangkit.
Ditanya masih punya CintaNya.
Jasadku tersungkur didepanMu…
Desiran fauna pendamai alam.
mengangkatMu dijulang setinggi sesampainya.
Kaget rasa jika kini sedari.
Tulikan saja bicara dunia.
Bisa apa yang ku coretkan. Senyum Cinta padaMu.
Meruntuhkan Cinta manusia yang nista. Bisa apa yang ku coretkan.
Kini aku tahu sedalam mana CintaMu padaku. Subhanallah..
0 comments:
Post a Comment